Monday, July 8, 2019

Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar

Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar - Hallo sahabat gardener TAMAN TANAMAN HIAS, Kami akan berbagi info seputar tanaman hias yang pada kesempatan kami ini akan mengulas artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar.

Yang telah kami telah kami rangkum pada artikel ini dengan baik untuk anda baca sehingga dapat sebagai referensi dan diambil informasi didalamnya. Semoga isi postingan kami tentang Artikel Tanaman Hias, dapat menambah wawasan anda sehingga bermanfaat dan dapat anda pahami. Silahkan anda lanjutkan untuk membacanya.

Baca juga


Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar


Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar. Panen adalah pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang. Istilah ini paling umum digunakan dalam kegiatan bercocok tanam dan menandai berakhirnya kegiatan di sebuah lahan. Namun, istilah ini memiliki arti yang lebih luas, karena dapat dipakai pula dalam budi daya ikan atau berbagai jenis objek usaha tani lainnya, seperti jamur, udang, alga atau gulma laut, dan hasil hutan (kayu maupun non-kayu).

Secara kultural, panen dalam masyarakat agraris sering menjadi alasan untuk mengadakan festival dan perayaan yang berhubungan dengan kepercayaan atau adat suatu daerah.

Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar

Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar

Panen pada masa kini dapat dilakukan dengan teknologi yang canggih, seperti mesin pemanen combine harvester, tetapi dalam budi daya yang masih tradisional atau setengah trandisional orang masih menggunakan sabit atau bahkan ani-ani.

Panen tanpa menggunakan mesin merupakan salah satu pekerjaan dalam budi daya yang paling memakan banyak waktu, dan tenaga kerja. Kegiatan ini dapat langsung diikuti dengan proses pasca panen atau pengeringan terlebih dahulu.

Cara Panen Tanaman Hias Bunga Mawar

7.1. Ciri dan Umur Tanaman Berbunga Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong : kuntum bunganya belum mekar penuh dan berukuran normal. Untuk tujuan bunga tabur pemetikan bunga pada stadium setelah mekar penuh.

Waktu panen yang ideal adalah pagi atau sore hari (saat suhu udara dan penguapan air tidak terlalu tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga potong melakukan pemetikan bunga mawar pada malam hari.

7.2. Cara Pemetikan Bunga Cara panen bunga mawar adalah dengan memotong tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. Alat pemotong bunga mawar dapat berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, bersih dan steril.

7.3. Periode Panen Tanaman mawar yang bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah tanam atau tergantung varietas dan kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.

7.4. Prakiraan Produksi Tanaman mawar yang dipelihara secara intensif dari jenis/varietas unggul dapat menghasilkan 120.000–280.000 kuntum/hektar/tahun. Tingkat produksi ini tergantung pada varietas mawar, kesuburan tanah, jarak dan tingkat perawatan tanaman selama di kebun.

Cara Pasca Panen Tanaman Hias Bunga Mawar

8.1. Pengumpulan 
1) Pengumpulan pascapanen bunga potong mawar:
a) Kumpulkan bunga segera seusai panen dan masukkan ke dalam wadah (ember) yang berisi air bersih. Posisi tangkai bunga diatur sebelah bawah terendam air.
b) Angkut seluruh hasil panen ke tempat pengumpulan hasil untuk memudahkan penanganan berikutnya.

2) Pengumpulan pascapanen bunga mawar tabur: Kumpulkan kuntum bunga mawar yang baru dipetik ke dalam suatu wadah (keranjang plastik, tampah/ember berisi air bersih).

8.2. Penyortiran dan Penggolongan
1) Sortir bunga yang rusak, layu dan busuk pisahkan secara tersendiri.
2) Klasifikasikan bunga berdasarkan jenis, ukuran bunga, panjang tangkai bunga dan warna bunga yang seragam.
Pengklasifikasian berdasarkan panjang tangkai bunga dipisahkan ke dalam dua grade. Grade A bunga dengan panjang tangkai lebih dari 60 cm, grade B panjang tangkai kurang dari 60 cm.

8.3. Penyimpanan 
1) Untuk bunga potong mawar, simpan bunga yang telah dikemas ke dalam ruang penyimpanan bersuhu dingin (cold storage) dengan kelembaban relatif stabil 90 %.
2) Untuk bunga mawar tabur, simpan di tempat/ruangan teduh, dingin, lembab, dan sirkulasi udara baik.

8.4. Pengemasan dan Pengangkutan 
1) Ikat bunga yang telah diklasifikasikan dan disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan berisi 20 tangkai bunga.
2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dalam keranjang/dos karton dan sirkulasi udara baik.
3) Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.

4) Alasi pangkai tangkai bunga dengan kapas basah atau masukkan ke dalam botol plastik berisi air, terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.

5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar kondisi ruangan alat angkut cukup dingin dan lembab.

9. Gambaran Peluang Agribisnis Bunga mawar mempunyai potensi ekonomi dan sosial yang tinggi. Salah satu negara produsen bunga-bungaan terbesar di dunia adalah Belanda.

Diantara 10 jenis bunga potong Belanda, ternyata mawar menempati urutan teratas dan paling besar dalam peraihan (perolehan) devisa negara tersebut.

Peningkatan permintaan bunga potong dan tanaman hias terjadi di Indonesia, karena selama periode tahun 1985–1991 ekspor komoditas ini meningkat dari 476 ton menjadi 4.881 ton.

Berarti prospek pengembangan budidaya mawar di negeri kita diperkirakan sangat cerah. Mawar diperdagangkan sebagai bunga potong, tabur dan tanaman pot.

Mengingat kepentingan nilai ekonomi dan meningkatnya permintaan bunga potong atupun tanaman hias di dalam dan luar negeri, maka pengembangan budidaya mawar perlu diarahkan untuk skala agribisnis yang sesuai dengan permintaan pasar.

Permintaan bunga mawar di pasar dalam negeri (domestik) cenderung meningkat, terutama di kota-kota besar. Jakarta menyerap bunga-bunga terbesar dengan omzet dan peredaran uang mencapai Rp 25,8 miliar per tahun.

Permintaan bunga mawar ±20.000 kuntum per hari hal ini memberikan gambaran cerah bagi kalangan wirausahawan di berbagai daerah (wilayah) di Indonesia untuk mengelola agribisnis bunga mawar, terutama yang lokasinya strategis dekat dengan kota-kota besar.

10. STANDAR PRODUKSI
10.1. Ruang Lingkup Standar mawar bunga potong meliputi ruang lingkup, deskripsi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.

10.2. Diskripsi Standar mutu mawar bunga potong di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI–01-4491-1998.

10.3. Klasifikasi dan Standar Mutu Berdasarkan kualitasnya,mawar bunga potong diklasifikasikan dalam 4 kelas, yaitu: a) Mutu AA: sempurna, bunga dipanen pada stadia kuncup setengah mekar dan berwarna,

ditandai dengan kelopak bunga mekar 2 lembar, ukuran seragam, bebas organisme pengganggu tumbuhan, tidak terjadi kerusakan mekanis/fisik, tidak mengandung sisa pestisida serta kotoran dan duri telah dibersihkan dari tangkai bunga.

b) Mutu A: sama dengan ciri AA dengan toleransi 5 % boleh menyimpang. c) Mutu B: sama dengan ciri AA dengan toleransi 10 % boleh menyimpang d) Mutui C: selain AA, A dan B

Adapun spesifikasi syarat dan mutu untuk mawar bunga potong adalah sebagai berikut:
1) Panjang tangkai a. Tipe standar (cm): mutu AA>65; mutu A=55-64; mutu B=40-54; mutu C=25-39 b. Type spray (cm): mutu AA>55; mutu A=46-55; mutu B=35-45; mutu C< 35

2) Diameter kuncup bunga 1/2 mekar a. Type standar (cm): mutu AA>2.5; mutu A>2.5; mutu B>2.5; mutu C>2.0 b. Tipe spray (cm): mutu AA>1.5; mutu A>1.5; mutu B>1.5; mutu C>1.2

3) Jumlah Kuntum bunga ½ mekar per tangkai a. Tipe spray (kuntum): mutu AA> 6; mutu A> 6; mutu B> 6; mutu C

4) Benda asing/kotoran (%):mutu AA=0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C

5) Kesegaran bunga: mutu AA=segar toleransi 3; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem

6) Keseragaman kultivar: mutu AA=seragam; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem

7) Warna Bunga: mutu AA=seragam; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem

8) Keadaan minimun tangkai bunga: mutu AA=kuat/lurus,tdk pecah, tdk bercabang; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=kurang kuat/lurus, tdk pecah, tidak bercabang

9) Daun pada 2/3 bagian tangkai: mutu AA=lengkap & sehat; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem

10) Kerusakan/cacat (%):mutu AA= 0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C

11) Organisme penggangu (%):mutu AA= 0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C

12) Toleransi; (kualitas dan ukuran jumlah atau panjang) (%): mutu AA=3; mutu A=5; mutu B=10; mutu C

10.4. Pengambilan Contoh Satu partai/lot bunga mawar segar terdiri atas maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan.
a) Jumlah kemasan dalam partai 1 – 5, contoh yang diambil semua.
b) Jumlah kemasan dalam partai 6 – 100, contoh yang diambil sekurang-kurangnya 5.
c) Jumlah kemasan dalam partai 101 – 300, contoh yang diambil sekurangkurangnya 7.
d) Jumlah kemasan dalam partai 301 – 500, contoh yang diambil sekurangkurangnya 9.
e) Jumlah kemasan dalam partai 501 – 1000, contoh yang diambil sekurangkurangnya 10.

10.5 Pengemasan Bunga mawar segar dikemas dengan kotak karton yang baru dan kokoh, baik, bersih dan kering serta berventilasi. Jumlah tangkai sebanyak 15-20 tangkai diikat dan dibungkus. Kemudian dimasukkan ke dalam kemasan karton.

Kemasan lain dengan bobot dan jumlah tangkai tertentu dapat digunakan atasdasar kesepakatan antara pihak penjual dan pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi kapas basah mengandung bahan pengawet.

11. DAFTAR PUSTAKA 1. Rukmana, Rahmat. 1995. Mawar. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. 2. Soekarno dan Nampiah. 1990. Mawar. Jakarta : Penebar Swadaya. Terima kasih kepada : Rawabelong Rose Picture by : digitalphotoartistry


Demikianlah Artikel kami tentang Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar


Dengan harapan semoga artikel kami yang mengulas Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar kali ini, dapat memberi manfaat bagi anda semua. Sekian, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara Panen Dan Pasca Panen Bunga Mawar dengan alamat link https://pediatanamanhias.blogspot.com/2019/07/cara-panen-dan-pasca-panen-bunga-mawar.html

Artikel Terkait